Bukan hal yang mudah untuk memutuskan melakukan sesuatu yang tidak populis menurut pandangan umum masyarakat. Pro kontra pasti terjadi baik dari lingkungan luar atau dari lingkungan dalam sekalipun.
Hal sama terjadi ketika kami memutuskan untuk meng homeschooilngkan anak kami. Banyak alasan yang membuat kami memilih jalur homeschooling sebagai jalur pendidikan untuk anak kami. Dari mahalnya biaya pendidikan yang menurut kami tidak sebanding dengan apa didapatkan oleh siswa sampai dengan sistem pendidikan yang tidak mengajarkan siswa untuk menjadi pribadi unggulan. Belum lagi pelajaran pelajaran yang penuh dengan kebohongan dan tidak aplikatif yang tidak mempersiapkan siswa untuk menghadapi kehidupan real dimasyarakat. Dan masih banyak lagi hal yang menjadi pertimbangan kami untuk tidak mengambil jalur pendidikan formal untuk pendidikan awal anak kami.
Umum dimasyarakat memandang homeschooling hanya sebagai sekolah rumah, dalam artian hanya memindahkan tempat belajar dari sekolah kerumah. Tidak sepenuhnya salah pendapat seperti itu, karena memang secara arti kata home = rumah dan schooling = bersekolah, jadi secara harfiah memang homeschooling artinya bersekolah dirumah. Tapi yang salah adalah persepsi umum yang memandang sekolah itu hanya seputar pendidikan IPA,IPS, bahasa, matematika dan berbagai mata pelajaran lainnya yang biasa diajarkan disekolah, ada tempatnya khusus dan diajarkan oleh guru. Padahal sesungguhnya dunia ini adalah sekolah, dan kita belajar tidak hanya dari jam 7 pagi sampai jam 12 siang, tapi proses belajar adalah proses yang dilakukan dari dalam kandungan sampai kita mati nanti, dari kita bangun tidur sampai kita tidur lagi. Itu pula yang disampaikan hadits Rasulullah SAW " Tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat ".
No comments:
Post a Comment